Mahasiswa di Bandung menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI. Aksi ini menarik perhatian banyak pihak, karena melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Bandung yang menyuarakan aspirasi mereka secara lantang.

Para mahasiswa ini berkumpul dengan membawa spanduk dan poster yang berisi penolakan terhadap RUU TNI. Mereka berpendapat bahwa rancangan undang-undang tersebut berpotensi mengancam prinsip-prinsip demokrasi dan hak-hak sipil. Dalam orasinya, mahasiswa menekankan pentingnya menjaga supremasi sipil atas militer dan menolak segala bentuk regulasi yang dapat memberikan kekuasaan berlebih kepada TNI.

Pertama-tama, mahasiswa menyampaikan tuntutan mereka melalui berbagai pidato yang mengkritisi isi dan implikasi dari RUU TNI. Mereka mendesak DPRD Jabar untuk tidak mendukung RUU tersebut dan meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali dampaknya terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia. Mahasiswa juga menyerukan pentingnya dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat mengenai isu-isu yang memengaruhi kebebasan sipil.

Selain orasi, mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal untuk menarik perhatian publik dan media. Mereka menampilkan simulasi yang menggambarkan kekhawatiran mereka tentang kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan oleh militer jika RUU tersebut disahkan. Aksi ini berhasil menarik perhatian media lokal, yang kemudian meliput dan memberitakan tuntutan mereka.

Di sisi lain, aparat keamanan berjaga di sekitar lokasi untuk memastikan demonstrasi berlangsung aman dan tertib. Mereka berusaha menjaga ketertiban tanpa menghalangi hak mahasiswa untuk menyampaikan pendapat. Mahasiswa pun memastikan aksi mereka tetap damai, dengan menghindari provokasi dan berfokus pada penyampaian pesan secara konstruktif.

Para pengamat politik melihat demonstrasi ini sebagai bentuk partisipasi aktif mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Mereka memuji keberanian mahasiswa untuk berdiri dan menyuarakan kekhawatiran mereka, serta berharap pemerintah mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi tersebut.

Setelah demonstrasi, perwakilan mahasiswa berencana mengadakan diskusi lebih lanjut dengan anggota DPRD Jabar untuk membahas substansi RUU TNI secara mendalam. Mereka berharap dapat menemukan solusi yang seimbang antara kepentingan keamanan nasional dan perlindungan hak-hak sipil.

Sebagai penutup, demonstrasi mahasiswa di Bandung menolak RUU TNI ini menunjukkan semangat dan kepedulian generasi muda terhadap masa depan demokrasi Indonesia. Dengan menyuarakan pendapat mereka, mahasiswa berperan penting dalam menjaga kebebasan dan hak-hak yang menjadi fondasi negara. Demonstrasi ini diharapkan mendorong dialog yang lebih terbuka dan konstruktif antara pemerintah dan masyarakat.