zoharmusic.com – Kisruh antara pengemudi ojek online dan satpam terjadi di Singapura, setelah satpam menolak menitipkan minuman milik pembeli dan akhirnya membuangnya ke lantai. Budaya memesan makanan via aplikasi ojek online atau ojol tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Menurut laporan dari Mothership (17/09), video perseteruan ini pertama kali diunggah di akun SG Road Vigilante di YouTube. Di video tersebut, tampak seorang pengemudi ojol mengantarkan pesanan minuman bubble tea ke sebuah kondominium di kawasan Hougang, Singapura.
Pengemudi ojol ini sempat bingung karena sang pembeli tidak mencantumkan nomor unit sampai keterangan pengantaran minuman. Karena itu, pengemudi tidak memiliki pilihan selain menitipkan minuman pesanan itu ke pos satpam yang ada di depan gerbang kondominium.
Namun, satpam itu menolak menitip minuman milik pembeli yang tinggal di kondominium tersebut. Padahal, pengemudi sudah menjelaskan bahwa pembeli tidak bisa dihubungi dan tidak ada keterangan nomor unit.
“Sudah saya bilang di sini tidak boleh titip barang apapun. Jika kamu tetap menaruh minumannya di sini, akan saya buang ya? Kalau berani titip di sini akan saya buang minumannya,” ancam satpam tersebut sambil mengangkat plastik isi minuman milik pembeli yang tak kunjung datang.
Pengemudi ojol yang tidak disebutkan namanya ini tetap memohon dan meminta agar satpam itu tidak membuang minuman tersebut. Ia bahkan meminta waktu untuk menghubungi pembeli agar segera mengambil minuman pesanannya.
“Kamu tunggu saja di sini sampai pembelinya datang. Ini bukan masalah saya kalau pembeli kamu tidak menjawab telepon,” teriak satpam tersebut.
Mereka sempat saling adu argumen sampai akhirnya kesabaran satpam itu habis, lalu membuang plastik minuman tersebut ke jalanan sampai semuanya tumpah dan gelasnya hancur.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, satpam itu menjelaskan ke media lokal Shin Min Daily News bahwa peraturan di kondominium itu tidak boleh menitip apapun ke satpam.
“Ini untuk keamanan bersama juga, saya tidak bisa membiarkan pengemudi itu meninggalkan makanan di manapun dia mau,” jelas sang satpam. Ia juga menuturkan bahwa di kedepannya, ia akan lebih berhati-hati serta melarang pengemudi ojol masuk ke area kondominium jika tidak tahu nomor unit pembeli yang dituju.
Sementara menurut protokol GrabFood yang berlaku di Singapura, jika pembeli sudah membayar pesanan makanan mereka secara non tunai, tapi pembeli tak kunjung mengambil makanan, maka pengemudi bisa meninggalkan makanan tersebut di tempat yang aman dan memberi tahu lokasinya ke pembeli.
Sampai sekarang, belum ada informasi lebih lanjut apakah minuman milik pembeli tersebut diganti oleh pihak GrabFood atau tidak.