zoharmusic.com – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa harga gas industri di Indonesia akan mengalami kenaikan signifikan. Dalam keterangan persnya, Bahlil mengungkapkan bahwa harga gas yang sebelumnya berada di kisaran USD 6 per MMBTU (Million Metric British Thermal Unit) kini tidak lagi berlaku. Kenaikan ini diperkirakan akan berdampak pada biaya produksi berbagai sektor industri yang bergantung pada gas sebagai bahan bakar utama.
Pemerintah tengah menyusun kebijakan untuk menyesuaikan harga gas industri dengan kondisi pasar global yang tengah bergejolak. Bahlil menjelaskan bahwa faktor kenaikan harga gas dunia, terutama seiring dengan permintaan yang terus meningkat, memaksa pemerintah untuk menyesuaikan harga jual gas kepada industri domestik. Meskipun demikian, pemerintah berkomitmen untuk terus mencari solusi agar kenaikan harga gas tidak memberikan dampak negatif yang berlebihan terhadap daya saing industri nasional.
Kenaikan harga gas ini diprediksi akan mempengaruhi beberapa sektor, terutama industri padat energi seperti manufaktur dan pengolahan bahan baku. Beberapa perusahaan besar yang mengandalkan gas untuk proses produksi juga mungkin akan merasakan dampaknya, yang bisa mempengaruhi harga jual produk mereka di pasar.
Meski harga gas meningkat, pemerintah berencana untuk memberikan insentif atau subsidi bagi sektor-sektor tertentu agar tidak terlalu terdampak. Bahlil juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencari alternatif energi lain yang lebih terjangkau bagi industri, guna mengurangi ketergantungan pada gas alam.