China terus memperluas dominasinya dalam perdagangan di Amerika Selatan, menggeser pengaruh ekonomi dan politik Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut. Dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara Amerika Selatan semakin bergantung pada ekspor komoditas ke China serta investasi Beijing dalam infrastruktur dan teknologi. Perubahan ini berdampak langsung pada kebijakan luar negeri AS dan dinamika geopolitik regional.
1. Menurunnya Pengaruh Ekonomi AS
China telah menjadi mitra dagang utama bagi banyak negara Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chile. Beijing mengimpor sumber daya alam seperti kedelai, tembaga, dan litium, sementara perusahaan-perusahaan China berinvestasi besar dalam sektor energi dan transportasi. Ketergantungan ekonomi ini membuat negara-negara Amerika Selatan semakin bergeser dari orbit ekonomi AS, yang sebelumnya mendominasi perdagangan di kawasan.
2. Dampak terhadap Kebijakan Luar Negeri AS
Menurunnya dominasi ekonomi AS memaksa Washington untuk menyesuaikan kebijakan luar negerinya. Pemerintahan AS harus menyeimbangkan pendekatan diplomatiknya agar tetap relevan di kawasan yang semakin condong ke China. Selain itu, AS semakin aktif mendorong kebijakan yang membatasi pengaruh China, seperti menawarkan alternatif investasi melalui program seperti Build Back Better World (B3W).
3. Pergeseran Politik di Amerika Selatan
Ketergantungan ekonomi pada China juga memengaruhi kebijakan domestik negara-negara Amerika Selatan. Beberapa pemerintahan di kawasan ini lebih cenderung mendukung kebijakan luar negeri yang selaras dengan Beijing, termasuk dalam isu-isu global seperti hak asasi manusia dan sanksi internasional. Ini menciptakan tantangan bagi AS dalam mempertahankan aliansi strategisnya di wilayah yang secara historis berada di bawah pengaruhnya.
4. Respons AS terhadap Ekspansi China
Washington mencoba menahan pengaruh China dengan meningkatkan keterlibatannya di Amerika Selatan melalui investasi dan kerja sama keamanan. Namun, daya saing AS masih tertinggal dibandingkan dengan pendekatan China yang menawarkan pinjaman besar dengan syarat yang lebih fleksibel. AS juga memperketat pengawasan terhadap proyek-proyek China di kawasan yang dianggap mengancam kepentingan geopolitiknya.
Perdagangan China di Amerika Selatan telah mengubah lanskap ekonomi dan politik di kawasan, mengurangi pengaruh tradisional AS. Washington menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan posisinya di wilayah tersebut, terutama dalam menghadapi investasi dan diplomasi ekonomi China yang agresif. Ke depan, AS perlu mengadopsi strategi yang lebih efektif untuk menyeimbangkan kembali hubungan dengan negara-negara Amerika Selatan jika ingin tetap menjadi pemain utama di kawasan ini.