Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, gimana bisa sebuah brand jadi terkenal banget sampai kita tanpa sadar nyebut namanya buat semua produk sejenis? Kayak “Odol” buat semua pasta gigi, atau “Aqua” buat semua air mineral. Nah, di balik semua kemewahan, iklan keren, dan logo yang iconic, ternyata banyak cerita menarik (dan kadang mengejutkan) yang nggak banyak orang tahu. Yuk, kita bongkar rahasia di balik brand-brand ternama ini!
1. Nike dan Inspirasi dari Dewi Yunani
Nama “Nike” ternyata bukan asal comot. Pendiri perusahaan ini, Phil Knight dan Bill Bowerman, terinspirasi TRISULA 88 dari Dewi Kemenangan dalam mitologi Yunani yang juga bernama Nike. Tapi yang lebih menarik lagi, logo “swoosh” yang sekarang jadi salah satu simbol paling dikenal di dunia, dulunya cuma dibayar $35 ke desainer awalnya! Serius. Carolyn Davidson, mahasiswi desain waktu itu, bikin logo itu sebagai tugas freelance. Untungnya, beberapa tahun kemudian Nike ngasih dia saham sebagai bentuk terima kasih. Lumayan banget, kan?
2. Coca-Cola dan “Rahasia Formula” yang Bikin Penasaran
Coca-Cola sering banget bilang kalau resep aslinya disimpan rapat-rapat dan cuma segelintir orang yang tahu. Bahkan, katanya dua orang yang tahu resep ini nggak pernah boleh naik pesawat yang sama, biar kalau terjadi apa-apa, resepnya nggak lenyap. Entah ini strategi marketing atau beneran, tapi yang pasti, cerita ini sukses bikin orang makin penasaran dan ngerasa minum Coca-Cola itu kayak minum sejarah.
3. Apple dan Nama yang Dipilih karena… Buah?
Steve Jobs ternyata bukan mikirin teknologi canggih waktu milih nama “Apple.” Ceritanya, dia lagi diet buah dan habis jalan-jalan ke kebun apel. Karena nggak nemu nama yang lebih bagus (dan dia suka kesederhanaan), dia akhirnya milih nama Apple. Simpel, unik, dan gampang diingat. Siapa sangka nama se-random itu bisa jadi salah satu brand teknologi paling berpengaruh di dunia?
4. Google yang Awalnya Salah Tulis
Google awalnya mau dinamai “Googol,” istilah matematika buat angka 1 yang diikuti 100 nol. Tapi saat domainnya didaftarkan, entah karena typo atau nasib baik, malah jadi “Google.” Eh, ternyata nama itu lebih catchy dan akhirnya dipakai sampai sekarang. Kadang kesalahan kecil justru bisa jadi berkah besar, ya!
5. LVMH: Kerajaan Mewah dari Drama dan Strategi Cerdas
Louis Vuitton, Dior, Fendi, dan banyak brand mewah lainnya ternyata dimiliki oleh satu perusahaan induk: LVMH. Tapi di balik kejayaannya, banyak drama bisnis yang seru. Bernard Arnault, otak di balik LVMH, dikenal sebagai “serigala dalam jas Armani.” Dia lihai banget ngambil alih brand mewah dan bikin mereka makin eksklusif. Strateginya? Gabungkan seni, limited edition, dan harga selangit buat bikin orang merasa “beruntung” bisa punya barangnya.
6. LEGO Hampir Bangkrut Sebelum Jadi Raja Mainan
Siapa yang nggak kenal LEGO? Tapi tahukah kamu kalau di tahun 2003, perusahaan ini hampir bangkrut? Mereka terlalu banyak ngeluarin produk yang nggak nyambung sama identitas brand mereka. Untungnya, mereka balik ke akar: kreativitas dan imajinasi anak-anak. Setelah itu, LEGO bangkit lagi, bahkan sekarang punya film dan taman bermain sendiri!
Jadi, Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Dari semua cerita tadi, satu hal yang jelas: brand gede nggak lahir dalam semalam. Di balik logo yang keren dan produk yang kita pakai tiap hari, ada cerita unik, keputusan berani, dan kadang kesalahan yang berujung untung besar. Brand-brand ini nggak cuma jual barang, tapi juga cerita dan emosi.
Kadang, justru bagian “di balik layar” inilah yang bikin mereka terasa lebih dekat dan manusiawi. Jadi, lain kali kamu pakai sepatu Nike, minum Coca-Cola, atau nge-Google sesuatu, ingat aja—di balik semua itu, ada cerita seru yang layak diceritain.
Kalau kamu punya brand favorit, coba deh cari tahu sejarahnya. Siapa tahu ada kisah keren yang bisa bikin kamu makin ngefans!