zoharmusic.com

zoharmusic.com – Kota Fujikawaguchiko di Jepang akan memasang penghalang berukuran besar untuk mencegah gangguan visual pada Gunung Fuji. Rencana pembangunan penghalang yang setinggi 2,5 meter dan sepanjang 20 meter tersebut bertujuan untuk mengatasi isu perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh beberapa turis.

Penyebab Pemasangan Penghalang

Pembangunan penghalang ini didorong oleh tindakan tidak terpuji dari beberapa pengunjung yang tidak menghormati area sekitar, meninggalkan sampah, dan mengganggu lalu lintas. Seorang pejabat kota mengekspresikan kekecewaan bahwa langkah ini harus diambil, mengingat perilaku negatif yang ditunjukkan oleh sebagian turis.

Dampak Kepopuleran pada Lokasi Foto

Lokasi yang terletak dekat dengan toko serba ada Lawson telah menjadi titik foto yang populer karena menawarkan pandangan menarik Gunung Fuji. Namun, keramaian turis seringkali menimbulkan masalah, termasuk pengabaian rambu lalu lintas dan keamanan.

Upaya Mempertahankan Ketertiban

Pemasangan penghalang diharapkan dapat mengurangi insiden di mana turis memarkir kendaraan tanpa izin atau memanjat atap bangunan sekitar untuk mengambil foto. Langkah ini juga bertujuan untuk melindungi klinik gigi yang berada di dekat lokasi foto dari gangguan aktivitas turis.

Kebijakan Pariwisata Jepang

Peningkatan jumlah turis setelah dibukanya kembali perbatasan pasca-pandemi membuat pemerintah Jepang mengambil langkah-langkah bijaksana dalam mengelola pariwisata. Misalnya, pengenaan biaya akses kepada pendaki Gunung Fuji dan pembatasan jumlah pengunjung telah diterapkan untuk mengurangi kemacetan.

Menyikapi Overtourism di Tingkat Global

Inisiatif serupa terhadap overtourism telah dilakukan di berbagai destinasi dunia, seperti Bali dan Venesia, yang telah mengenakan biaya masuk kepada pelancong harian untuk mengendalikan jumlah pengunjung.

Kota Fujikawaguchiko mengambil tindakan proaktif dengan memasang penghalang di salah satu lokasi foto paling populer untuk melindungi estetika dan kehormatan Gunung Fuji. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menghadapi tantangan overtourism di Jepang dan memelihara pengalaman pariwisata yang berkualitas sambil menjaga lingkungan dan tradisi lokal.