zoharmusic.com

zoharmusic.com – Pasar kendaraan elektrik di Indonesia mengalami perkembangan dinamis dengan persaingan yang meningkat antara merek-merek otomotif dari Korea Selatan dan China. Pabrikan seperti Hyundai dan Wuling telah memulai tren ini, sementara merek lain seperti BYD, Chery, Seres, dan Vinfast kini turut meramaikan pasar.

Kinerja Pasar Kendaraan Elektrik

Wuling Binguo EV muncul sebagai pemimpin penjualan baru di awal tahun ini, dengan model Binguo 333 KM DC menjadi yang terdepan. Penjualan bulan lalu menunjukkan bahwa varian ini terjual sebanyak 570 unit, diikuti oleh varian Binguo 410 KM DC dengan 246 unit, dan Binguo 333 KM AC dengan 1 unit.

Pencapaian Brand Lain

Chery Omoda E5 mengikuti tidak jauh di belakang dengan penjualan sebanyak 608 unit. Morris Garage menempati tempat berikutnya dengan model MG 4 EV yang terjual sebanyak 246 unit dan Wuling Air EV dengan 229 unit. Hyundai Ioniq 5 dari Korea Selatan berada di posisi kelima dengan 93 unit terjual.

Performa Penjualan Model Elektrik Lainnya

Morris Garage ZS EV berhasil menjual 31 unit, sedangkan BMW i7 mencatatkan penjualan sebanyak 24 unit. KIA EV9 terjual 21 unit, sementara Neta V dan DFSK Gelora E masing-masing terjual 10 unit.

Pertumbuhan Penjualan BEV

Secara total, segmen BEV mencatatkan pertumbuhan penjualan bulan-ke-bulan sebesar 48,1%, dari 1.444 unit di Februari 2024 menjadi 2.140 unit di Maret 2024. Pangsa pasar BEV mencapai 2,8% dari total penjualan mobil di Indonesia, dengan volume penjualan kendaraan secara nasional mencapai 74.724 unit pada Maret 2024.

Pertumbuhan dan perubahan pemimpin pasar dalam segmen kendaraan elektrik menandakan momentum baru dalam industri otomotif Indonesia. Penjualan yang meningkat dan masuknya model-model terbaru mencerminkan kecenderungan pasar yang bergerak menuju adopsi kendaraan listrik yang lebih luas. Keberhasilan merek-merek non-Jepang khususnya dari Korea Selatan dan China menunjukkan pergeseran preferensi konsumen dan potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia.